Sabtu, 02 April 2011

Kisah Humor : Hakim BOdoh dengan Orang Kerdil Yang Bodoh


Kisah Hakim Yang Bodoh
Suatu negeri,konon mempunyai seorang Hakin yang bodoh,dia diangkat  oleh Raja yang kebetulan masih kerabat dekatnya,denngan maksud agar  Raja mudah mengedalikannya.
Nah,suatu  saat ada peristiwa ang sangat menggelikan terjadi,sehingga terjadilah hukuman kepada orang tidak bersalah.
Pada  suatu tengah  malam,seorang pencuri  memanjat tembok  orang kaya yang pelit dan bodoh,saat  pencuri menginjak  ambang  jendela,ternyata kayunya  sudah rapuh.Akibatnya pencuri jatuh tejerembat  ke tanah,kakinya patah dan tidak dapat berlari,dengan keadaan demikian sang pencuri dengan mudah diringkus dan dihadapkan ke hakim.
Setelah pencuri di depan Hakim,dia pun bertanya,” Tahulah kamu kenapa  dibawa ke hadapanku ?”
Pencuri  itu punya akal yang cerdik untuk menghapi sang Hakim yang bodoh itu,dengan segera iapun menjawab,” Saya  dihadapkan Tuan Hakim karena untuk mengadukan suatu masalah.”
“ Masalah apa ?” Tanya Hakim.”Begini Tuan Hakim,saya baru saja memanjat tembok orang kaya itu,” sambil menunjuk ke arah orang kaya tersebut.
“Pada saat menginjak  ambang  jendela kamarnya,kayunya  patah sehingga saa jatuh terjerembat dan patah kaki.Maka saya datang menghadap,agar Tuan Hakim menghukum orang kaya itu,karena telah teledor  memasang  kayu  yang telah rapuh,sehingga saya jadi celaka.”
Hakim bodoh itu mengangguk-angguk,” Apa betul,hai orang kaya,kau jendelamu patah ?”
“ Betul tuan Hakim,” sahut orang kaya itu.
“ Bila kejadiannya begitu,engkau akan aku hokum 3 tahun penjara,bila nanti pencuri sampai meninggal dunia,engkaupun akan kuhukum mati.”
Sesaat orang kaya itu gemetar,tapi kemudian ia menjawab,”Saya menyuruh  seorang tukang kayu untuk memasang jendela itu,jadi tuan Hakim tidak boleh menghukum saya,tukang kayulah yang salah.”
“ Ya…ya..betul,tukang kayulah yang salah,bukan orang kaya.”
Maka dipanggilah tukang kayu itu menghadap,sedangkan orang kaya dilepaskan,”Betulkah kamu yang memasang kayu  jendela  orang kaya itu ?”
Tukang kayu itu mengangguk-angguk  jujur,karena ia merasa tidak  mempunai kesalahan.
“Kalau begitu,kamu akan saya hokum 3 tahun penjara,kelak pencuri itu meninggal dunia kamupun akan saya hokum mati,” Kata Hakim bodoh itu.
Tapi,tukang kayu itu segera menjawab,”Maaf,tuan Hakim yang terhormat,saya akui kalau saat pasang jendela itu kurang kuat,tapi yang salah bukan saya.”
“ Lalu siapa ? “ Tanya hakim.
“ Seorang gadis berbaju merah.”
“ Alasan kamu apa ? “ Tanya Hakim.
“ Begini tuan,ceritanya,saat saya sedang memasang kayu jendela itu,lewatlah seorang gadis cantik berbaju merah,dengan lenggak-lenggoknya yang menawan saya terpesona,sehingga mata saya tertuju ke gadis cantik itu,” cerita si tukang kayu.
Singkat cerita,si gadis berbaju merah diseret dengan paksa menghadap Hakim bodoh itu.
“ Apa benar kata tukang kayu itu? Pada saat memasang jendela di orang kaya,kamu lewat di muka rumahnya dengan memakai baju merah ?” Tanya Hakim bodoh itu.
“ Benar tuan Hakim,” gadis itu menjawab dengan polos.
“ Kalau begitu,karena baju merah itu,kamu yang saya hokum,” kata tuan Hakim.
Mendengar perkataan hakim,si gadis berani berdebat,” Kalau soal baju merah,sudah tentu bukan saya yang salah,tukang celup bajulah yang salah,kenapa ia mencelup dengan warna merah.”
“ Alasanmu masuk akal juga,tukang celup baju itu yang harus aku hokum,” kata hakim itu kemudian.
Dengan cepat Hakim menyuruh punggawanya,mencari tukang celup baju itu,karena ia tidak bisa berdalih dihukumlah 3 tahun penjara,alangkah malangnya dia,belum  1 bulan si pencuri meninggal dunia.Sesuai keputusan tukang celup baju itu harus dihukum mati.
Kebetulan tukang celup baju itu bertubuh sangat jangkung,ia diseret dari sel di bawa ke tiang gantung untuk di hokum mati.Setelah dikalungkan tali gantung,karena tubuhnya yang tinggi melebihi tiang gantung,selama 2 jam tukang celup baju tidak mati-mati,laporlah algojo ke tuan hakim.
“ Maaf,tuan sudah 2 jam tapi,tukang celup baju itu belum mati juga,” kata algojo itu.
“Apa sebabnya ?” Tanya hakim.
“ Orangnya sangat jangkung,sedangkan tiang gantungannya sangat pendek”.
“ Bodoh kamu,begitu saja tidaka biasa diatasi,” damprat hakim itu.
“ Terus,bagaimana tuan ? “ Tanya algojo kembali.
“ Jika dia terlalu tinggi,cari saja tukang celup yang pendek,gantunglah dia ,” kata si Hakim bodoh tanpa berpikir  panjang.
Hari itu juga,tukang celup baju yang jangkung  dibebaskan,sedangkan seorang tukang celup baju yang kerdil dihukum gantung,dia tidak ada kaitan dengan peristiwa itu.Kebetulan saja dia berbadan kerdil,sehingga jadi korban tidak berdosa karena kebodohan si Hakim itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger