Pada
dasarnya semua orang ingin merasa aman,terhindar dari marabahaya baik di lingkungan
rumah/keluarga maupun di lingkungan tempat bekerja.Tetapi terkadang apa yang
ada di sekitar kita banyak yang mengandung unsur bahaya,walaupun dalam kondisi
sadar kita tahu dan pastinya tidak mau terjadi accident/kecelakaan meskipun
kecil.
Masih
segar ingatan kita beberapa minggu yang lalu, “ Peristiwa Naas di Tugu Tani
Jakarta “…apa yang terjadi?Belasan orang yang tanpa dosa,ada yang sehabis
olahraga pagi dalam perjalanan pulang,ada yang jauh-jauh dari luar kota (Jawa
Tengah) ingin Liburan di Jakarta,dan yang lainnya.Apakah mereka berperilaku
ceroboh?Ternyata tidak,bukan mereka yang bersalah,tapi “Pengemudi Mobil” yang
sangat ceroboh,tidak mempunyai SIM,habis Dugem ditambah konsumsi narkoba
lagi.Akibat sat orang yang ceroboh,belasan nyawa melayang.
Bisakah
hal-hal tersebut diatas dicegah ? Bisakah pemerintah mengatasi ? Siapakah yang
salah ?Apa yang bisa kita lakukan ?
Ok,saya
tidak akan membahas “ Peristiwa Naas Di Tugu Tani Jakarta “ diatas,kebetulan
hari ini saya mendapat ilmu “ 5 Tahap Safety Menanggulangi atau Mencegah Bahaya
“ saat mengikuti presentasi di perusahaan tempat saya bekerja,dimana ini adalah
pertemua rutin antar line dan antar perusahaan guna membahas dan mempresentasikan
temuan patrol dan peristiwa kecelakaan yang terjadi di lingkungan perusahaan,tapi
bisa juga di aplikasikan di rumah tangga.
5
Tahapan Safety Mencegah Bahaya itu adalah :
1.ELIMINASI
( DIHILANGKAN)
Tahap pertama,bisakah hal itu dihilangkan ?
Contoh : Pemakain pisau cutter untuk
memotong suatu bahan
Potensi Bahaya : Tangan dan
anggota tubuh terkena cutter
Cara menghilangkan : Pesan bahan yang sudah
dipotong-potong sesuai ukuran
Contoh
diatas bisa dijadikan acuan untuk potensi bahaya yang lain,berbeda tempat dan
lingkugan maka caranyapun akan berbeda,tetapi hal paling aman adalah Eliminasi
atau potensi yang ada harus dihilangkan,kalau tidak bisa baru masuk ke tahap
dua yaitu: SUBSITUSI.
2.SUBSITUSI
(DIGANTI)
Tahap kedua ini dilakukan setelah tahap pertama
karena Potensi bahaya tidak bisa dihilangkan,yaitu : Subsitusi atau mengganti
dengan yang lebih aman (safety).
Contoh
: Pemakain pisau cutter untuk memotong suatu bahan
Potensi Bahaya : Tangan dan
anggota tubuh terkena cutter
Cara
Subsitusi : diganti dengan Gunting ( lebih murah dan tidah ada potensi cutter
patah)
Ini
hanya contoh,untuk lingkungan anda adakah yang bisa diganti dengan alat lain
yang lebih aman?Coba lakukan pengamatan,kalau belum masih buntu coba lakukan
dengan orang yang lain,siapa tahu ada ide yang lebih aman,karena prinsip “
Lebih Aman dan Nyaman itulah tujuan Safety “.
Tapi
bila tidak semua bisa dilaksanakan atau diganti maka lakukan tahap ke-3 yaitu :
Rekayasa Engginering.
3.REKAYASA
ENGGINERING.
Tahap
Rekayasa Engginering ini tidak harus dilakukan secara besar-besaran,cara
sederhana tetapi kalau sudah aman,itulah yang dicari dengan biaya kecil bahkan
kalau bisa tidak keluar biaya,murah dan meriah tapi tujuan tercapai itu akan
lebih baik.
Tetapi
kalau tidak bisa,anda bisa memanggil ahlinya yaitu bagian Engginering atau
Maintenance,coba ceritakan potensi bahaya yang ada lakukan pengamatan bersama,kalau
anda sudah ad aide coba kemukakan apakah
hal itu bisa direalisasikan segera?Terkadang hal ini sangat membutuhkan
pengalaman,jam terbang yang tinggi atau pengalaman yang lebih banyak biasanya
lebih banyak ide,coba lakukan diskusi yang terpenting “Rasa aman “ itu yang
harus dipertimbangkan.
4.WORK
INTRUCTION/WI (RAMBU-RAMBU)
Tahap
ini biasanya dilakukan oleh orang telah banyak tahu di lingkungannya,karena
W.I/ ( Work Intruction ) bisa dibuat secara detil oleh orang yang tahu persis
seluk beluk lingkungan tempat yang mengandung bahaya.WI isinya adalah urutan
dari awal sampai akhir tahapan suatu proses berikut potensi bahaya yang ada di
setiap tahapan proses.
Lakukan
segera Revisi atau perubahan setiap ada ide baru/tambahan proses baru,sehingga
WI tidak usang atau ketinggalan jaman.
Pasang
juga Rambu-rambu tanda bahaya dengan warna mencolok dan background yang sesuai,ini
penting sehingga tujuan dari pemasangan rambu-rambu mengena ke sasaran.
Berikut
warna dasar dan tulisan yang umum di pakai dalam safety Rambu-rambu :
a.Background BIRU dengan warna tulisan
KUNING untuk :Rambu-rambu
ANJURAN.
b.Background MERAH dengan warna tulisan BIRU
untuk :Rambu-rambu
LARANGAN.
c.Background KUNING dengan warna tulisan HITAM
untuk: Rambu – rambu
PERINGATAN.
d.Background HIJAU khusus untuk Rumah Sakit,atau terkadang
tulisan Hijau
dengan background PUTIH.
5.ALAT
PELINDUNG DIRI (APD)
Tahap
ini adalah tahap yang paling terakhir di tempuh apabila,tahap pertama sampai
tahap ke empat tidak bisa dilakukan.
Contoh
: Kacamata ( dipakai untuk tukang las )
Hand Protector ( dipakai untuk
operator benda-benda tajam pisau,cutter dll)
Sarung Tangan Baja ( dipakai
mesin Cutting/pemotong )
Helmet ( untuk driver dan
Engginering )
Dan
masih banyak yang lainnya.
Intinya
semua di lakukan untuk “Rasa aman” dan terhindar dari Bahaya.
Bahaya
adalah: sesuatu/sumber yang berpotensi menimbulkan cedera/kerugian
(manusia,proses,property dan lingkugan.
Jadi
kuncinya : Lakukan Pengamatan setelah itu Lakukan Perbaikkan
Karena
tanpa Perbaikkan potensi akan selalu mengincar,lakukan sekarang sebelum ada
kejadian yang menimpa kita.
GO
and ACTION Now.
Salam
Safety
Tidak ada komentar:
Posting Komentar